Menetapkan Prioritas Dalam Sebuah Tindakan #MotivationSeries

Prioritaskan yang terbaik, maka semua yang baik pasti akan datang dengan sendirinya

Anonim

Prioritas – Wakil Direktur dari sebuah perusahaan, Kent Humphreys, memiliki nilai dan budaya yang berlaku di lingkungan perusahaan tersebut, yaitu “keluarga lebih penting daripada keuntungan perusahaan”. Hingga satu kali, Kent diperhadapkan ke sebuah keputusan sulit. Saat itu, manager dari perusahaan tersebut menghadap ke dirinya dengan bercucuran air mata. Ia bercerita bahwa hampir semua waktunya dihabiskan untuk pekerjaan. Memang dapat diakui, bahwa manager ini sangat sering ditugaskan ke luar negeri sehingga ia tidak memiliki waktu yang cukup dengan keluarganya. 

 

Tidak ambil pusing, Kent segera melakukan perhitungan matematika sederhana di otaknya, dan menemukan bahwa ia mengaplikasikan nilai dan budaya yang berlaku di lingkungan tersebut. Maka perusahaan tersebut akan segera kehilangan lebih dari USD 30.000 atau Rp 500 juta lebih loh! Keputusan yang berat? Namun apakah pilihan yang diambil oleh Kent?

 

Beruntung Kent adalah wakil direktur yang berwawasan luas, berpikiran terbuka dan mempunyai prinsip di dalam hidupnya. Ia memegang teguh nilai dan budaya tersebut. Ia memilih untuk menghormati nilai yang sudah mereka tetapkan di dalam perusahaan tersebut. Tugas manager itu disesuaikan sehingga dia tidak ke luar kota sesering dulu.

xxx

Kisah di atas bukan dalam artian mengajak kita berkompromi untuk menurunkan produktivitas kerja di kantor loh! Tetapi merenungkan arti dan prinsip melalui pertanyaan, “KENAPA KITA BEKERJA?”, atau lebih dari itu ,”UNTUK SIAPA KITA BEKERJA?”. Kent mendapatkan hati yang baik dan ia menaatinya. Kebanyakan dari kita menghabiskan rata – rata 10 jam waktu aktif atau 65% waktu per hari kita di dalam pekerjaan. Tentunya sangat bijak apabila kita memanfaatkan waktu – waktu tersebut sebagai alat untuk menajamkan integritas, karakter dan prioritas hidup kita.

 

Ketika kita sudah menetapkan nilai – nilai di dalam kehidupan kita, baik di dalam kehidupan ataspun pekerjaan kita, apakah kita secara konsisten melakukannya? Apakah kita berani berkata “TIDAK” walaupun pada akhirnya akan menyebabkan kita mengalami kerugian finansial? Sungguh hal itu bukanlah hal yang mudah. Namun perlu kita ingat, rejeki dan berkat dari Tuhan itu bukan hanya dalam bentuk finansial loh! Tetapi kesehatan dan hubungan yang baik dengan keluarga dan teman juga merupakan salah satu bentuk rejeki!

 

Baca juga : 10 Kata Kata Motivasi Diri untuk Membangkitkan Semangat Dalam Hidup

 

Kita tidak adakan pernah tahu ketika kita menerapkan standar nilai kehidupan yang tinggi, mungkin itulah yang akan membawa kita ke puncak keberhasilan pada akhirnya.

Jika kita dihadapkan pada sebuah pilihan, sebisa mungkin. Pilihlah nilai dan budaya daripada keuntungan finansial.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.