Terdapat istilah yang umum di luar sana, bahwa generasi pertama itu membesarkan dan generasi berikutnya akan menghancurkan. Generasi pertama yang menghasilkan dan generasi kedua akan menghabiskan. Generasi pertama yang mencapai puncak kesuksesan dan generasi berikutnya akan mencapai titik nadir. Tragedi ini bukan hanya teori karena ini sangat banyak terjadi di luar sana. Banyak orang yang heran kenapa hal ini bisa terjadi. Bukankah seharusnya, generasi berikutnya akan jauh lebih mudah untuk membesarkan perusahaan karena sudah ada rancangan atau grand plan atas perusahaan tersebut? Atau kalau tidak dapat mengembangkannya, masa mempertahankan perusahaan saja tidak bisa? Generasi pertama itu selalu babat alas, menjadi berat karena tidak ada yang menunjukkan jalan, dan mereka harus memilih dan membuka jalan dengan susah payah. Tidak jarang mereka harus jatuh dan berdarah – darah. Sementara generasi berikutnya kan tinggal melanjutkan saja apa yang telah dirintis oleh para pendahulunya.
Bagi Anda yang menjadi komentator pasti merasa itu bukanlah masalah. Karena Anda berada di luar dan bukan di dalam lapangan. Pada kenyataannya tidaklah sesederhana itu. Jika proses regenerasi kepada penerus tidak berjalan dengan mulus, cepat atau lambat kehancuran usaha pastilah terjadi. Jangan memanjakan mereka. Sebaliknya, calon pemimpin yang baru harus bersedia menjalani proses dari awal, bahkan dari step yang paling bawah!
Inilah yang dilakukan oleh Zara, salah satu dari brand fashion terkenal di dunia. Amancio Ortega, berhasil mengibarkan bendera Zara sampai ke seluruh dunia. Untuk meneruskan usahanya, Ortega sedang mempersiapkan putrinya, Marta Ortega Perez, untuk memimpin Zara di masa depan. Yang dilakukan oleh Amancio Ortega kepada putrinya bukanlah langsung mendudukan ia menjadi manager ataupun direktur, Ia malah memilih untuk mengajari putrinya dari nol. Marta ditugaskan sebagai pegawai biasa yang bertugas untuk membenahi barang dan berhadapan langsung dengan pembeli. Sampai hari ini, Marta bahkan belum mendapatkan jabatan tinggi di dalam bisnis Zara. Hal ini diceritakan dengan lengkap di telegraph.co.uk.
Cara regenerasi yang diterapkan oleh Ortega cukup menarik bukan? Itulah juga yang dilakukan oleh Musa kepada Yosua, calon penggantinya untuk memimpin Israel keluar dari Mesir untuk memasuki tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Bukan memanjakannya, Musa malah melatih Yosua dengan keras agar Yosua dapat menjadi pemimpin yang Tangguh. Musa menempatkan Yosua di baris terdepan dalam peperangan. Musa pula yang mengutus Yosua untuk mengintai negeri Kanaan. Itulah yang membuat Yosua bisa melanjutkan kepemimpinan Musa dengan sangat baik. Pertanyaannya : Apakah Anda ingin proses regenerasi berjalan dengan mulus? Persiapkan calon pemimpin dengan baik. Latihlah dan jangan pernah memanjakannya.
Gagal dalam mencari penerus sama dengan mempersiapkan kehancuran bagi bisnis Anda.