Desain itu membingungkan dan menakutkan. Ada banyak hal yang harus diperhatikan. Ada elemen gambar, warna, tipografi, copy, hierarki, space, skala, tekstur, sampai identitas brand atau ide.
Kerumitan itu lah yang membuat tidak banyak orang mendalami desain secara mendalam. Mereka kebanyakan takut, dan juga malas, untuk mempelajari lebih lanjut mengenai desain.
Padahal, desain adalah hal yang kita temui sehari-hari dalam kehidupan. Mulai dari desain kaleng susu, sampul buku, kalender, layout di koran dan majalah, sampai bentuk bangunan rumah adalah sebuah desain.
Kini desain pun semakin berkembang semakin cepat. Semakin dibutuhkan. Kian penting. Utamanya, di tempat yang dahulu tidak ada. Sebuah ruang baru yang semakin bisa diakses banyak orang: Internet.
Media sosial, siapa yang tidak menggunakannya? Mulai dari artis, musisi, aktor, aktris, publik figur, hingga orang biasa memilikinya. Setiap kantor, perusahaan, brand, mulai dari bisnis kecil, perusahaan daerah, hingga korporasi besar, memanfaatkannya.
Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan media sosial, maka semakin besar juga eksposure yang coba direbut dari penggunanya. Dan desain yang menarik adalah hal yang bisa mewujudkan itu.
Desain sendiri mulai berkembang seiring waktu. Jika dahulu desain banyak digunakan untuk media offline seperti poster, koran, majalah, pamflet, banner, baliho, hingga undangan, kini kegunaannya lebih luas lagi. Mulai dari desain website, blog, CV, infografis, presentasi, proposal, poster, hingga undangan digital.
Maka tidak heran jika pengetahuan tentang desain kini semakin penting untuk diketahui. Sudah saatnya banyak orang mengetahui dengan desain yang baik, cara menggunakan aplikasi desain, dan melakukan desain sederhana sendiri.
Sayangnya, desain juga memiliki stigma negatif. Mulai dari alatnya yang mahal, sulitnya untuk mengoperasikan perangkat desain, sampai banyaknya hal yang perlu diperhatikan dalam desain. Menjadikan banyak orang menjauhi desain.
Canva Hadir Memudahkan Desain untuk Semua
Hal itulah yang membuat Melanie Perkins dan Cliff Obrecht membangun Canva. Sebuah website platform desain online yang bisa digunakan oleh siapa pun. Bahkan, untuk mereka yang belum pernah mendesain sama sekali.
Canva pada awalnya merupakan perusahaan desain online buku tahunan bernama Fusion Books. Selama lima tahun perkembangannya, Fusion Books menjadi salah satu platform desain terkemuka. Bahkan bisnisnya berkembang hingga ke Selandia Baru dan Perancis.
Mereka tidak berhenti di sana. Teknologi yang dimiliki Fusion Books punya potensi yang lebih besar. Mereka kemudian mengembangkan Canva. Sebuah platform desain yang bukan hanya untuk buku tahunan sekolah.
Semangat yang ingin dicapai adalah memudahkan semua orang untuk mendesain. Menjadikan desain bukanlah hal yang menakutkan. Apalagi mahal. Sehingga banyak orang mau mendesain lewat Canva.
Tidak heran, kini Canva sangat mudah digunakan. Semudah memilih gambar dengan drag-and-drop, menentukan skala elemen, mementukan warna utama dan warna pendukung, menulis teks, hingga menentukan font sendiri.
Canva juga dilengkapi dengan jutaan gambar premium dan ribuan template untuk beragam kebutuhan. Mulai dari poster, kartu nama, presentasi, undangan, infografis, sampai CV dan resume.
Ada banyak usaha kecil yang mulai terbantu dengan beragam fitur di Canva. Mereka bisa dengan mudah membuat infografis, poster, bahkan header untuk bisnisnya di media sosial. Hal ini menandakan bahwa Canva memang bisa digunakan untuk siapa saja. Bukan hanya mereka yang buta akan desain, tapi juga bisa dimanfaatkan para desainer profesional.
Canva memang mudah digunakan untuk desain desain ringan yang memerlukan waktu cepat.
betul Pak,
sangat membantu sekali untuk membuat presentasi yang lebih menarik