Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) mulai dikenal secara luas sebagai teknologi masa depan. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat dunia pada peluncuran headset VR besutan Samsung, yaitu Samsung Gear VR + Controller, dan Facebook, Oculus Rift, yang langsung terjual habis di pasaran.
Semangat ini mulai berkobar pada tahun 2016 yang digadang – gadang sebagai “The Year of VR”, walaupun masih banyak orang yang mempertanyakan mengenai factor risiko dan kesehatan karena kita menggunakan headset VR secara konstan di depan mata secara terus menerus. Apabila hal ini tidak ditengahi dengan baik, saya rasa akan menjadi masalah di kemudian hari.
Banyak orang yang memikirkan tentang potensi dari headset Virtual Reality dan Augmented Reality, yang diperkirakan dapat memajukan peradaban manusia melalui peningkatan pengetahuan. VR dan AR merupakan sebuah terobosan baru yang dapat mengubah cara kita belajar, bekerja, bermain, serta melakukan aktivitas yang fun dan menyenangkan.
Teknologi VR memerlukan kita untuk terlibat secara aktif (immersion) di dalam sebuah dunia virtual (360 derajat). Augmented Reality merupakan teknologi yang mampu untuk menggabungkan dunia nyata dan dunia maya menggunakan sebuah kacamata transparant.
Baca juga : Mengenal dan Mempelajari Implementasi Teknologi Virtual Reality
Kemajuan teknologi ini perlu diterapkan dengan pertimbangan yang matang karena berpengaruh terhadap user, secara fisik dan emosional. CNBC menyampaikan bahwa banyak orang yang mengalami stress dan kelelahan ketika menggunakan kacamata VR selama beberapa menit. Efek samping lain adalah kelelahan mata, mual, bahkan mabuk.
Penelitian terbaru dari laboratorium UCLA Keck Center for Neurophysics yang menguji coba teknologi ini pada tikus lab. Dalam studi tersebut terungkap bahwa tikus lab mengalami penurunan kesehatan berupa cybersickness dan perubahan gelombang otak yang abnormal, bahkan 60% dari neurons tidak bekerja di dalam dunia virtual tersebut.
Untuk itu, pembuat headset VR komersial jangan hanya bekerja untuk keuntungan semata, tetapi juga perlu membuat riset kesehatan yang solid untuk menjawab kecemasan masyarakat. Untuk sebuah teknologi dapat menjadi bagian dari keseharian masyarakat, tentunya kita perlu merasa aman dan nyaman ketika menggunakan headset VR dalam periode waktu tertentu. Apakah Anda setuju?
Reference :