P2P Lending (dibaca : peer-to-peer lending) adalah instrument investasi yang menguntungkan. Kehadirannya menjadi alternatif investasi, selain deposito. Dan menurut OJK, fintech P2P Lending merupakan platform online yang menyediakan fasilitas bagi pemilik dana (lender) untuk memberikan pinjaman secara langsung kepada debitur (borrower) dengan return lebih tinggi.
Berdasarkan pengalaman saya, bunga di P2P Lending jauh lebih tinggi dibandingkan deposito, dengan rerata 5-10x bunga deposito. Jadi bisa menjaga nilai kekayaan dari inflasi, bahkan mengembangkan nilai asset untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan.
Jika kamu tertarik untuk menjadi investor di P2P Lending, maka kamu juga perlu mengerti tentang cara kerja investasi di P2P Lending.
Cara Kerja Investasi di P2P Lending
Jadi cara kerja fintech P2P Lending mirip dengan bank, yang mempertemukan pemilik modal dengan orang yang membutuhkan modal. Selanjutnya pemilik modal disebut dengan lender (investor), sedangkan orang yang membutuhkan modal disebut peminjam (borrower).
Namun berbeda dengan bank yang menjalankan bisnis secara konvesional dan harus bertatap muka dengan teller / CS, P2P Lending mempertemukan lender dan borrower secara digital melalui sebuah aplikasi, misalnya aplikasi KoinWorks!
Lalu sebagai pemilik modal, kamu akan mendapatkan pengembalian dana dari investasi ketika jatuh temponya sudah selesai. Pengembalian modal ini mengandung pokok pinjaman dan juga bunga, yang selanjutnya menjadi sumber keuntungan bagi investor.
Walaupun cara kerja-nya sama dengan bank, imbal hasil yang diberikan P2P Lending memiliki nilai yang berbeda secara signifikan. Di saat deposito bank menawarkan bunga 2-3% p.a., imbal hasil P2P lending mencapai 13-20% p.a.
Keuntungan Investasi di P2P Lending
Seperti sisi mata uang, setiap instrument investasi memiliki sisi positif (keuntungan) dan sisi negatif (risiko). Berikut ini adalah 3 keuntungan investasi di P2P lending :
Imbal Hasil Tinggi
P2P Lending menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan dengan menyimpan uang di Bank. Apabila menyimpan uang di bank, maka kamu menerima bunga 2-3% per tahun. Sedangkan investasi P2P Lending memungkinkan kamu untuk mendapatkan imbal hasil hingga 20% per tahun.
Dan tercatat, inflasi Indonesia di November 2022 adalah 5,42% (yoy). Jadi imbal hasil P2P Lending lebih tinggi daripada inflasi dan terdapat selisih bersih peningkatan nila asset investasi P2P Lending sebesar 14,58%.
Pilihan Tenor Beragam
Tenor pada P2P Lending menunjukkan jangka waktu investasi. Kamu bisa menggunakan KoinWorks untuk berinvestasi dengan pilihan tenor mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan.
Sebagai investor, kamu bisa menyesuaikan tenor jangka waktu investasi dengan tujuan keuangan. Untuk tujuan jangka pendek, pilihan pendanaan dengan tenor kurang dari satu tahun. Lalu untuk tujuan jangka menengah, pilihlah pendanaan dengan tenor lebih dari satu tahun.
Apabila menggunakan P2P Lending untuk kendaraan investasi dalam jangka panjang, maka investor dapat mengaktifkan fitur auto rollover untuk perpanjangan investasi secara otomatis.
Diversifikasi Investasi
Pada platform KoinWorks P2P Lending, investor bebas untuk memilih perusahaan dan bisnis yang akan didanai serta berapa banyak nominal pendanaan yang ingin diinvestasikan. Jenis investasi ini memungkinkan investor untuk memaksimalkan keuntungan dengan menyebarkan investasi ke lebih banyak produk pendanaan.
Melalui strategi diversifikasi, investor bisa dengan mudah memperluas portfolio investasi dengan menyebarkan dana ke berbagai peminjam (borrower). Strategi diversifikasi juga turut mengurangi risiko kerugian apabila terjadi terlambat/gagal bayar pada peminjam yang diinvestasikan.
Risiko Investasi di P2P Lending
Borrower Terlambat Membayar
Salah satu risiko yang dihadapi ketika melakukan investasi di P2P Lending adalah kemungkinan terlambat bayar pinjaman oleh borrower. Jika hal ini terjadi, maka kamu tidak bisa mendapatkan pengembalian dana sesuai dengan tenor yang dipilih.
Untuk mengatasi risiko ini, KoinWorks memberikan kompensasi kepada investor dengan memberikan bunga sebesar 1,5x dari bunga harian, yang akan dihitung mulai dari hari ke-1 keterlambatan pembayaran.
Selain itu, KoinWorks juga menawarkan skema loan restructure kepada borrower sehingga investor tetap mendapatkan benefit.
Jika investor menempatkan dana Rp 1.000.000,- dalam tenor 3 bulan dan imbal hasil 18% p.a., maka estimasi pengembalian dana pada bulan ke-3 adalah Rp 1.045.000,-. Namun, apabila terjadi loan restructure hingga 24 bulan, maka estimasi pengembalian dana meningkat menjadi Rp 1.360.000,- (tabel terlampir).
Borrower Gagal Bayar
Selain risiko keterlambatan, terdapat risiko borrower tidak dapat mengembalikan pinjaman. Keadaan ini disebut gagal bayar atau kredit macet. Apabila hal ini terjadi, maka kita tidak menerima pengembalian dana yang seharusnya didapatkan.
Oleh karena itu, kamu sebaiknya memilih peluang pendanaan yang memiliki sistem perlindungan modal (i.e. Dana Provisi / Asuransi), sehingga uang modal kamu bisa kembali.
Kesimpulan
Dalam platform KoinWorks P2P Lending, terdapat banyak pilihan pendanaan. Jangan hanya meletakkan dalam satu keranjang karena risiko investasi menjadi sangat tinggi. Apabila borrower terlambat mengembalikan pinjaman atau gagal bayar, maka modal akan hilang dan investor mengalami kerugian.
Oleh karena itu, kamu dapat menjalankan strategi diversifikasi dengan menyebarkan modal ke banyak peluang pendanaan.
Apabila kamu adalah investor pemula, pilihlah produk pendanaan dengan grade S atau grade A, yang merupakan produk pendanaan paling aman. Borrower memiliki track record yang bagus karena telah meminjam berulang kali dan selalu tepat waktu ketika bayar cicilan. Selain itu, modal kamu juga dilindungi 100% melalui sistem dana provisi.
Apabila kamu tertarik, gunakan kode promo KLANDRE ketika registrasi untuk mendapatkan KOIN 350k untuk pendanaan di KoinP2P dan extra rate 1% untuk KoinRobo.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu bisa mendapatkan hasil maksimal dari investasi di KoinWorks P2P lending.