5 levels of leadership – Kita perlu mengakui bahwa memang ada orang – orang yang dilahirkan dengan bakat istimewa di dunia ini. Sejak dari kecil, sudah terlihat bahwa dia memiliki kemampuan dan bakat yang mengagumkan.
Ketika orang berbakat digembleng sedemikian rupa, maka ia akan menjadi orang yang luar biasa dalam pencapaian hidupnya. Lalu orang lainnya akan memberikan stempel seperti atlet berbakat, aktor berbakat, pemain berbakat, dan seterusnya. Begitu seringnya kata berbakat ini muncul, sehingga berbakat seolah – olah menjadi segalanya.
Bahkan dikatakan bakat menjadi penentu sukses atau tidaknya seseorang di kelak kemudian hari. Padahal ada kata kata bijak kehidupan dari Thomas Alfa Edison, “Jenius adalah 1% bakat + 99% kerja keras.”
Walaupun begitu, saya tidak memungkiri bahwa bakat adalah salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan seseorang, tetapi kita perlu mengerti bahwa bakat bukanlah segala – galanya.
Apakah Memimpin itu Bakat?
Sebut saja salah satu sosok yang bernama Saul Aaron Kripke. Beliau mengajar di Harvard sejak duduk di bangku SMA. Dikisahkan jenius yang satu ini telah menguasai geometri, kalkulus, dan filsafat sejak lulus SD. Bahkan Kripke dianugerahi Schock Prize untuk seseorang yang berkontribusi dalam nobel filosofi. Saat ini, beliau telah dinobatkan menjadi ahli filsafat terbesar dalam sejarah.
Lalu bagaimana dengan kepemimpinan, apakah memimpin itu perlu bakat? Apakah ada orang – orang tertentu yang terlahir dengan kemampuan memimpin yang mumpuni? Apakah ada juga orang yang terlahir dengan tidak memiliki kemampuan memimpin sama sekali?
Bakat itu memang kita akui sebagai hal yang penting, tetapi juga bukanlah dalam segala – galanya. Demikian juga bakat memimpin. Memang ada orang – orang tertentu yang terlahir dengan kharisma kuat dalam memimpin, tetapi itu bukanlah syarat mutlak untuk seorang pemimpin dapat berhasil.
John Maxwell, seorang pakar dalam kepemimpinan dunia, pernah mengeluarkan kata kata motivasi yang berkata : “Pemimpin itu tidak dilahirkan, melainkan dibentuk”. Hal ini berarti untuk menjadi seseorang yang hebat dalam memimpin, Anda tidaklah terlalu perlu memiliki bakat yang hebat sebagai pemimpin. Yang dibutuhkan adalah kesediaan dan kesiapan hati Anda untuk belajar dan berproses untuk menjadi pemimpin sejati.
Jangan percaya kepada mitos yang mengatakan bahwa kepemimpinan yang berhasil adalah karena bakat. Jika kita mempercayai mitos tersebut, maka kemungkinan besar kita tidak akan bisa mencapai potensi maksimal kita, karena kita merasa tidak memiliki bakat memimpin.
Untuk mengenal lebih lanjut mengenai kepemimpinan, saya merekomendasikan buku yang berjudul 5 Levels of Leadership yang dikarang oleh John Maxwell. Disampaikan 5 level kepemimpinan adalah :
5 Levels of Leadership
1. Position
Pada level kepemimpinan yang pertama ini, orang – orang mengikuti Anda karena sebuah keharusan, mereka tidak memiliki pilihan. Hal ini terjadi karena Anda memiliki pangkat dan posisi sebagai atasan. Ini merupakan sebuah kondisi yang baik untuk memulai, tapi jangan sampai Anda tinggal di zona nyaman.
Pada kemimpinan level 1 ini, komitmen yang dimiliki oleh anggota tim Anda masih rendah, begitu pula dengan energinya. Hal ini terlihat ketika bekerja, mereka hanya bekerja seadanya tanpa mengeluarkan extra effort sama sekali. Anda tidak akan bisa membangun sebuah organisasi yang hebat dengan kondisi seperti ini.
2. Permission
Pada level 2 kepemimpinan, orang – orang yang mengikuti Anda terjadi dengan kerelaan hati. Timbul perasaan ingin dan menikmati saat – saat bekerja dengan Anda. Energi yang muncul jauh lebih besar daripada di level 1, dan ini terjadi karena hubungan baik yang Anda ciptakan dengan mereka.
3. Production
Pada level 3 kepemimpinan, orang – orang mengikuti Anda karena Anda telah berjasa kepada organisasi. Kredibilitas Anda telah dibangun dengan baik lewat prestasi Anda. Setiap orang yang bergabung dengan tim Anda percaya bahwa mereka adalah bagian dari “Winning Team”. Pengaruh Anda pun akan meningkat dengan signifikan ketika Anda mencapai level ini.
4. People Development
Pada level 4 kepemimpinan, orang – orang yang mengikuti Anda karena apa yang telah Anda lakukan untuk mereka. Anda mengembangkan tim dan berhasil membuat mereka lebih baik dan lebih sukses lagi! Pemimpin level 4 berhasil membuat multiplikasi.
5. Pinnacle
Pada level terakhir kepemimpinan dari 5 levels of leadership, orang – orang akan mengikuti Anda karena mereka mengenal siapa Anda dan reputasi Anda secara global. Coba Anda bayangkan apabila Warren Buffet memberikan rekomendasi investasi kepada Anda, tentu saja Anda akan mengikuti arahannya karena ia sudah berpengalaman di bidangnya bukan.
Di level ini, para pemimpin sudah menghabiskan waktu bertahun – tahun untuk mengembangkan orang lain dan organisasi. Hanya sedikit dari mereka yang berhasil, tetapi setiap keberhasilan tercetak dengan prestasi – prestasi yang mengagumkan.