Baru – baru ini, ada sebuah pertanyaan yang terbersit di benak saya. Apakah Anda akan memberikan lebih banyak ketika seseorang meminta kepada Anda secara langsung atau saat berada di acara penggalangan dana? Apakah Anda akan bekerja lebih keras ketika sedang mengerjakan tugas secara individual atau ketika mengerjakan tugas secara berkelompok? Apakah Anda akan menyumbang lebih banyak di pernikahan seseorang ketika mengatasnamakan institusi atau ketika memberi atas nama pribagi?
Saya rasa jawabannya sih jelas … Pada umumnya orang akan memberikan lebih banyak ketika diminta / ditodong dibandingkan dengan memberi secara sukarela. Bahkan ketika melakukan sesuatu atas nama kelompok, kita akan memberikan jauh lebih sedikit ketika kita memberikan sumbangan sendiri. Mengapa? Hal ini dikarenakan kita khawatir akan pandangan orang jika kita memberi lebih sedikit.
Kita dapat memberikan dan melakukan sesuatu secara maksimal dengan extra effort ketika ada dorongan dari luar. Apabila diawasi oleh atasan, baru kita bekerja secara serius. Apabila ada janji atau iming – iming besar ataupun sangsi berat, baru kita berusaha secara maksimal. Jika ada kebutuhan yang mendesak, baru kita giat mencari tambahan penghasilan.
Dalam kehidupan keagamaan pun rasa – rasanya sama, kita selalu bertanya : “Apakah saya berdosa apabila tidak melakukannya?” atau kita baru akan memberi dengan iming – iming Tuhan akan membalas budi kepada kita dengan berlipat – lipat ganda.
Pertanyaannya : Apakah kita baru akan melakukan sesuatu karena tahu itu adalah hal yang benar, atau hanya karena dorongan dari luar?
Baca juga : √ 2019 Kata Kata Bijak Islami Singkat Kekinian
Hari ini, saya diingatkan kembali bahwa saya seringkali baru mau menolong orang yang sudah pernah menolong saya ataupun baru baik kepada orang yang baik kepada saya. Ini sebenarnya beda tipis dengan orang yang baru mau menolong ketika diberikan janji atau ancaman seperti certia ditasa.
Jika kita seringkali baru memberikan yang terbaik ketika ada tekanan dari luar, maka hal itu sebenarnya menunjukkan bahwa kita tidak tulus. Selain itu, ini adalah kebiasaan yang dapat merugikan kita. Apalagi di era teknologi seperti sekarang ketika banyak orang yang bekerja tanpa harus pergi ke kantor atau bekerja di coworking space. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan itu semakin longgar.
Kita tidak dapat lagi menunggu faktor dari luar! Belajarlah untuk mendorong diri sendiri untuk berusaha dan bekerja karena tahu bahwa itu adalah hal yang benar dan baik untuk dilakukan.
Kata Kata Bijak : Jangan menunggu didorong untuk melakukan hal yang baik