Di era modern seperti saat ini, memiliki sebuah bisnis pribadi merupakan hal yang perlu kita lakukan. Mempertimbangkan bahwa bekerja mengabdi kepada perusahaan selamanya adalah hal yang tak mungkin. Karena nasib kita ditentukan oleh perusahaan. Apalagi saat ini ekonomi memasuki masa krisis sehingga banyak perusahaan yang gulung tikar. Jangan sampai kita baru memikirkan hal ini ketika sudah resign atau dipecat dari sebuah perusahaan karena tak memiliki bisnis atau tabungan.
Belajar membangun bisnis pribadi bertujuan agar kita mandiri dan memahami bagaimana berbisnis yang baik. Jika kita telusuri lebih lanjut, sebenarnya ada alternatif dalam menjalankan sebuah bisnis sambil bekerja di perusahaan. Seperti bisnis franchise, sebuah bisnis yang kini populer di kalangan masyarakat. Ada banyak kemudahan yang ditawarkan oleh franchisor sebagai pemegang merek dalam bisnis franchise, seperti misalkan brand yang terkenal, SOP yang mudah dijalankan, dan dsb.
Selain mengambil lisensi franchise, Anda juga dapat membuat bisnis pribadi yang dijalankan oleh Anda sendiri. Asalkan mempunyai persiapan dan tujuan bisnis yang jelas. Apabila ditinjau dari segi risikonya, membuat bisnis mandiri lebih rentan untuk berhenti di tengah jalan apabila kita tidak serius dalam mengelola dan menjalankan bisnis yang ada. Hal yang sama berlaku di dalam bisnis franchise. Namun masih mempunyai resiko berhenti di tengah jalan yang sedikit dibandingkan dengan bisnis secara mandiri karena telah dikelola oleh tim yang profesional.
Perbedaan Bisnis Mandiri Dan Bisnis Franchise
Bisnis Mandiri
Ketika menjalankan bisnis secara mandiri, kita perlu mempersiapkan modal tenaga, waktu, dan pikiran. Kita perlu memikirkan mengenai sumber keuangan, struktur modal, bisnis model, dan infrastruktur penunjang yang diperlukan untuk keberlangsungan bisnis.
Apalagi jika kita ingin membuka gerai atau cabang usaha, maka sistem kerja perlu disusun dengan hati – hati. Sebagai usulan, Anda mungkin perlu untuk menggunakan sistem akunting berbasiskan online sehingga dapat memantau perkembangan dari setiap gerai secara real time.
Bisnis Franchise
Bisnis franchise hampir sama dengan usaha mandiri. hanya terdapat sedikit perbedaan yang mendasar. Perbedaan yang paling mencolok terlihat pada kepemilikan gerai, peraturan usaha, dan beberapa hal mendasar dalam bisnis franchise. Pengusaha franchise kebanyakan berawal dari usaha biasa atau mungkin juga industri rumahan berskala dalam skala kecil maupun menengah (baca juga : Apa itu UKM). UKM ini selanjutnya mengalami perkembangan yang sangat pesat didukung dengan manajemen yang baik, maka berkembanglah menjadi sebuah bisnis franchise.
pihak yang mengembangkan dan merintis bisnis franchise ini disebut sebagai franchisor dan pihak pelaku yang membeli usaha duplikasi ini disebut franchisee. Dalam penerapannya pihak franchisee dalam menjalankan usahanya berpedoman dengan sistem operasional yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh franchisor. Selain itu, franchisor juga menyediakan sistem mentoring sebagai kelengkapan dalam menjalankan bisnis.
Itulah perbedaan antara bisnis mandiri dan bisnis franchise. Semoga bermanfaat. Selamat berbisnis.
Kalau saya lebih suka bisnis franchise
Memang bisnis franchise ga ada matinya.