6 Kesalahan Umum Dalam Presentasi

Membaca Naskah

Salah satu metode dalam presentasi di depan umum adalah memang membaca naskah pidato dari awal sampai akhir. Meski demikian, metode berpidato seringkali dianggap sebagai metode yang paling buruk dan jangan sampai diterapkan. Berbicara di depan umum dengan gaya seperti ini jelas merupakan kesalahan besar. Tidak ada audiens yang suka dengan gaya pidato 1 arah, apalagi dengan posisi menunduk membaca naskah ini. Daripada kita melakukan metode ini, sebaiknya kita menyiapkan catatan berisi poin – poin utamanya sehingga dapat kita kembangkan ketika kita berbicara di depan. Anda kita harus membaca catatan yang utuh, pastikan itu hanya kita gunakan sebagai pengingat.

Baca juga : 7 Tips Sukses Berbicara di Depan Umum

Posisi Tangan

Kebanyakan speaker memosisikan tangan pada tempat yang keliru, yang membuat kita menjadi profesional dan tidak nyaman dipandang. Posisi – posisi tangan yang dianggap aneh adalah menyilangkan tangan di depan, menyilangkan tangan di belakang, bersedekap, memasukkan tangan ke saku ataupun meremas – remas tangan. Idealnya, ketika kita sedang berbicara di depan, kita harus memposisikan tangan di samping tubuh. Lalu mulai gunakan gestur tubuh yang baik ketika mengatakan kata “saya”. Posisi tangan presenter berita ketika berbicara juga layak ditiru.

Kesalahan Umum dalam Public Speaking - Posisi Tangan
via https://www.liputan6.com

Menggunakan Bahasa Yang Teknis Atau Ilmiah

Kecuali audiens kita adalah memang dari kalangan yang sangat familiar dengan bahasa – bahasa teknis ilmiah, hindari menggunakan kata kata yang jarang digunakan orang awam. Bukannya nampak keren, maksud kita malah tidak akan tersampaikan dengan baik. Ganti bahasa – bahasa ilmiah dengan kata – kata penjelasan yang dekat dengan keseharian sehingga lebih mudah dimengerti.

Ngelantur

Ada kalanya pembicara membahas hal – hal yang tidak berhubungan dengan melebar ke mana – mana dan tidak fokus. Akibatnya, durasi menjadi lebih molor dan lebih parah lagi, audiens justru kehilangan poin utamanya. Untuk menjaga agar tidak ngelantur seperti ini, kita dapat menggunakan catatan sebagai panduan.

Bergumam

Seringkali ketika kita sedang mendengarkan presentasi, pembicara juga kadang mubling komat kamit tanpa terdengar jelas. Bicaranya pelan, tidak terdengar dan tidak jelas. Di mata audiens, ia sedang berbicara komat – kamit dan dikira dukun. Ketika berbicara di depan, pastikan kita memiliki suara yang lantang dan proportional. Kalau perlu sebelum berbicara di depan banyak orang, latih dulu suara kita. Pastikan pendengar yang di ujung atau pojok ruangan dapat mendengar suara kita dengan baik.

Baca juga : 7 Cara Berbicara di Depan Umum agar Tidak Grogi

Monoton dan Tidak Memperhatikan Tempo

Menyampaikan materi dengan satu nada, data dan tidak dinamis akan membuat pendengar menjadi bosan. Kita harus mencoba berbagai variasi nada ketika menyampaikan materi, dari tinggi hingga ke rendah, keras hingga ke pelan, dan bahkan berteriak kalau perlu. Soal tempo atau kecepatan bicara juga perlu diperhatikan. Jangan sampai terlalu cepat sehingga audiens tidak dapat mengikuti, tapi jangan juga menggunakan tempo yang terlalu lambat sehingga audiens merasa bosan dan mengantuk.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.