Tunangan vs Lamaran – Sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan dan telah yakin kepada pasangannya masing – masing, biasanya ingin melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih serius, yakni pernikahan. Walaupun banyak orang yang bilang bahwa pernikahan adalah akhir dari sebuah hubungan, Howie sendiri mengatakan bahwa itu adalah awal dari perjalanan cinta.
Cara termudah untuk melangsungkan pernikahan adalah dengan datang ke KUA. Sebelum sampai ke sana, mereka biasanya dihadapkan ke suatu budaya bangsa yang dinamakan tunangan atau lamaran. Lho, emang kedua acara ini berbeda?
Mayoritas masyarakat Indonesia menganggap bahwa tunangan itu sama dengan lamaran. Bahkan ada yang mengucapkan atau memasang atribut hiasan yang bertuliskan “happy engagement day” tanpa mengerti bahwa keduanya mungkin saja memiliki makna yang berbeda.
Baca juga : Terbaru! Kata Kata Cinta Romantis Lucu Rindu Buat Pacar Tersayang
Secara definisi dari bahasa Indonesia, tunangan dan lamaran memang memiliki arti yang sangat mirip! Dikutip dari Wikipedia.com, lamaran merupakan event berbahagia di mana sang pria meminta atau meminang seorang wanita untuk menjadi pengantin mereka. Sedangkan tunangan atau bertunangan adalah masa peralihan antara lamaran dan pernikahan di mana pasangan tersebut bersepakat untuk menjadi suami – istri dan dilakukan di hadapan banyak orang.
Mr. A : Lalu kenapa banyak orang yang menganggap tunangan dan lamaran itu sama Howie?
Itu dia yang menarik … baik dalam acara lamaran atau tunangan, sang pria selalu menyematkan cincin di jari manis perempuan, bahkan terkadang di jari kedua calon pengantin. Karena event yang mirip inilah, banyak masyarakat yang mengira bahwa tunangan dan lamaran merupakan hal yang sama.
Baca juga : 8 Tipe Cinta Dalam Psikologi yang Wajib Kamu Tahu
Apa itu Lamaran?
Bagi Anda yang sering menonton film barat, tentunya pernah melihat adegan di mana sang pria melamar sang wanita dengan berlutut di depannya. Ritual ini selalu melibatkan pertanyaan, “will you marry me?” atau “maukah Anda menikah dengan saya?” dan mempersembahkan cincin pertunangan.
Dalam budaya bangsa Indonesia, seorang cowo akan mendatangi rumah si cewe dengan ditemani keluarga serta kolega untuk meminta restu kepada orang tua dari si cewek. Restu dari orang tua merupakan hal yang utama. Tentu saja orang tua dari pihak wanita juga perlu menanyakan kepada anak mereka apakah bersedia atau tidak untuk menerima pinangan tersebut.
Tentunya tidak semua lamaran selalu mendapatkan respon positif. Beberapa wanita, atau keluarganya, dapat menolak lamaran tersebut dengan berbagai alasan, dan mungkin ada juga yang tidak memberikan alasan apapun. Apabila sang wanita menerima pinangan dari sang pria, dia akan bilang “OK!” dan akan menggunakan cincin itu sampai dengan pernikahan dilangsungkan.
Walaupun banyak calon pasutri yang telah berbicara mengenai keinginan mereka untuk menikah dari jauh – jauh hari sebelum acara lamaran berlangsung. Beberapa bahkan membicarakan menggenai tanggal, lokasi, serta budget anggaran. Walaupun begitu, acara lamaran resmi selalu lumrah terjadi. Hal ini ditujukan agar event lamaran dapat berjalan secara formal dan terkenang indah dalam memori mereka.
Baca juga : 2019! Kata Kata Gombal Romantis – Sukses Buat Pacar Baper ^_^
Mengenal Lebih Jauh Mengenai Tunangan …
Bagi sobat Howie yang telah meminang sang gadis pujaan hati dan mendapatkan jawaban : OK!, pastinya dunia seindah surga. Kalian pasti tidak sabar untuk meresmikan hubungan kalian lebih jauh menjadi pasangan suami – istri kan … hehe …
Dikutip dari weddingwire.com, masa pertunangan yang baik adalah 6 sampai 12 bulan. Hal ini penting karena dalam masa pertunangan ini, kedua pasangan akan mempersiapkan seluruh tetek bengek pernikahan. Persiapan – persiapan yang perlu dilakukan itu seperti mempersiapkan gedung, undangan, konsumsi, atau budget.
Apabila persiapan lancar, tentu saja cincin pernikahan itu akan tersemat selamanya di jari manis Anda dan pasangan.