Bisnis

5 Trend Bisnis Digital di Tahun 2019! [Ekslusif Edition]

Pinterest LinkedIn Tumblr

Trend Bisnis 2019 – Kali ini kita akan membahas mengenai trend bisnis digital di tahun 2019. Berdasarkan pengamatan yang telah Howie lakukan, dan tentunya beberapa referensi dari literatur terpercaya seperti entrepreneur.com dan inc.com, Howie dapat mengatakan bahwa Indonesia memiliki trend bisnis digital yang TIDAK sepenuhnya sama dengan apa yang terjadi di luar negeri.

Dalam memprediksi trend bisnis 2019, seseorang memerlukan 3 hal dalam melakukan analisa tren bisnis tersebut. Hal tersebut adalah : (1) Asumsi, (2) Prediksi, dan (3) Data yang ada di lapangan ataupun hasil survey. Beberapa trend yang saat ini sedang naik daun dalam bisnis digital adalah SEO, Paid Ads, Facebook Ads, Instagram Ads dan dikatakan akan tetap menjadi primadona dan eksis menjadi tools pilihan para Digital Marketting di tahun 2019.

Baca juga : Peluang Bisnis Tanpa Modal / Tanpa Resiko Untuk Anak Muda

Nah, seorang pengusaha sejati perlu melakukan inovasi dan improvement yang sesuai dengan trend bisnis terbaru sehingga apa yang dilakukan perusahaan menjadi sebuah keuntungan dan tidak sia – sia (studi case : perusahaan handphone NOKIA). Kita perlu menyadari bahwa inovasi dan improvement merupakan salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan berkembang dengan luar biasa; tetapi kita perlu menyadari bahwa di sisi lain, sebuah perusahaan tidak dapat mengontrol seluruh faktor yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.

Baca juga : 3 Cara Membuat Blog Pribadi Gratis Untuk Pemula [Info Lengkap]

Dengan mengetahui trend bisnis 2019, Anda dapat menerapkan strategi terbaik untuk memasarkan produk jualan Anda. Tidak usah berlama – lama, berikut adalah 5 trend bisnis digital di tahun 2019 :

Trend Bisnis 2019

#1 : Pelanggan Akan Meminta Kontrol Atas Laporan Data Pribadi

1 - Kontrol Atas Data Pelanggan

Setelah lama data pribadi dipertanyakan keamanannya … Pada akhirnya, Indonesia memiliki aturan mengenai perlindungan data pribadi di tengah era digital ini. Aturan ini dituangkan dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Dikatakan bahwa pemilik data pribadi adalah individu yang padanya melekat data perseorangan seperti nama, tempat dan tanggal lahir, serta alamat.

Apabila Anda menyadari bahwa saat ini layanan sistem elektronik seperti GoPay, Dana, dan OVO mempersyarakatkan Anda untuk mengupload foto diri dan KTP sebagai syarat untuk memverifikasi keakuratan data yang Anda berikan. Data ini kemudian harus disimpan dalam database dan terenkripsi sehingga tidak sembarang orang bisa mengaksesnya.

Namun kenyataannya, ternyata tidak semua data yang tersimpan secara elektronik itu aman dan tidak disalahgunakan. Bahkan dikabarkan oleh kompasiana.com, data pribadi tersebut akhirnya diperjualbelikan secara daring. Harganya juga sangatlah murah! Menurut kutipan tersebut, bahkan data yang dilengkapi dengan kemampuan financial hanya dijual dengan harga Rp 20.000,- per data loh!

Untuk Anda yang memiliki concern terhadap hal ini. Anda perlu mengetahui bahwa korban pencurian data pribadi bisa melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Berhubung trend bisnis digital 2019 akan semakin marak ke depannya, tentunya Anda harus lebih aware kepada siapa Anda harus membagikan data diri Anda bukan?

#2 : Pinjaman Online Akan Semakin Berkembang

2 - Pinjaman Online Akan Berkembang

Sudah bukan cerita baru lagi bahwa layanan pinjaman online mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena dua penyebab utama, yaitu : (1) masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan teknologi keuangan; serta (2) permintaan terhadap pinjaman online semakin tinggi.

Dikutip dari statistic yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan mengenai pertumbuhan pinjaman online dengan model p2p (peer to peer) lending mengalami lonjakan sebesar 78% selama tahun 2019. Hal ini tentunya tidak mengherankan karena 200 juta penduduk di Indonesia berpenghasilan menengah ke bawah. Tentunya ini adalah PASAR yang besar!

Tahukah Anda bahwa jumlah dana yang disalurkan melalui pinjaman online telah mencapai 80 Triliun Rupiah. Wow! Kurang lebih Rp 45 Triliun diantaranya diperuntukkan untuk tujuan produktif, sedangkan Rp 35 Triliun sisanya diperuntukkan untuk tujuan konsumtif.

Walaupun telah hadir berbagai layanan pinjaman online, baik yang disalurkan secara tunai maupun kredit. Kesadaran masyarakat terhadap perencanaan keuangan merupakan hal yang terpenting. Jangan sampai Anda terjebak dalam jumlah utang yang besar dan terpaksa “gali lubang, tutup lubang!”. Dengan perencanaan keuangan yang baik, maka layanan pinjaman online dapat tepat sasaran dan membantu banyak orang.

Baca juga : 7 Langkah Untuk Mulai Menabung di Bank oleh ngurusduit.com

#3 : Personalisasi Semakin Penting

3 - Personalisasi Semakin Penting

Epsilon, sebuah perusahaan teknologi terkemuka, membuat sebuah trend bisnis digital di tahun 2018. Trend bisnis tersebut adalah menawarkan pengalaman pribadi (personalisasi) yang sangat berkesan untuk para pelanggan mereka. Sebenarnya, personalisasi dapat memiliki banyak bentuk, tetapi Epsilon hanya fokus untuk melakukan personalisasi berdasarkan lokasi, jalur komunikasi, dan rekomendasi produk berdasarkan sejarah pembelian mereka. Karena terbukti efektif, banyak perusahaan yang mengikuti hal ini termasuk Bank Mandiri.

Salah satu bentuk lain dari personalisasi yang saat ini diidolakan adalah channel komunikasi. Banyak orang yang saat ini kurang menyukai komunikasi langsung dan lebih memilih jasa yang tidak perlu berbicara sama sekali, seperti SMS dan social media. Saluran otomatis seperti chatbots dan automated assistant juga mengalami perkembangan signifikan dan dikatakan hampir 50% pelanggan sudah menggunakan jasa ini. Berdasarkan riset dari tim entrepreneur.com, pelanggan sebenarnya tidak terlalu pemilih untuk saluran komunikasi yang digunakan, yang penting masalah mereka dapat teratasi dengan baik.

#4 : Bisnis Model “Subscription” Meroket

4 - Bisnis Model Subscription Meroket

Dikutip dari forbes.com, walaupun pertumbuhan bisnis model “subscription” dirasakan mulai melambat, industri ini masih mengalami pertumbuhan yang mengesankan sekitar satu persen setahun. Subscription terhadap bisnis yang berada di sektor kuliner, kecantikan, dan lifestyle merupakan sektor yang paling populer.

Salah satu contoh bisnis subscription adalah Spotify. Spotify menawarkan layanan Spotify Premium dengan biaya Rp 49 ribu / bulan untuk mendengarkan lagu tanpa iklan. Dengan model bisnis ini, dikatakan bahwa Spotify dapat meraup 442 juta euro atau hampir 7 triliun rupiah.  Wow bukan?

Dari dalam negeri, Anda mungkin pernah mengenal istilah jual – beli saham bukan? Tahukah Anda bahwa ada beberapa grup telegram berbayar untuk mendapatkan info terbaru mengenai saham yang sedang naik daun. Untuk bergabung, Anda perlu membayar Rp 50 ribu – Rp 500 ribu rupiah. Asumsikan saja ada 100 orang yang bergabung, maka pemilik grup telegram itu bisa mendapatkan Rp 5 juta – 50 juta rupiah setiap bulannya. Bagaimana kalau ada 1.000 orang bahkan 10.000 orang di grup tersebut?

#5 : Selain Profit, Banyak Perusahaan Melakukan Aksi Sosial

5 - CSR Perusahaan Berkembang

Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi semakin berkembang, baik konsep maupun model implementasinya, di tahun 2019 ini. Perusahaan semakin diharapkan untuk tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga perlu diimbangi dengan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial maupun alam. Perusahaan mulai menyadari bahwa CSR merupakan pilar lain dari strategi perusahaan yang dapat mendongkrak brand dan nama baik mereka.

Nama baik ini semakin meningkat dikarenakan jalinan kerjasama antara perusahaan – LSM berhasil membuat solusi untuk mengatasi permasalah sosial melalui inovasi produk dan pelayanan korporasi. Contoh penerapannya adalah seperti memproduksi tisu sanitasi murah ataupun membuat biogas sebagai alternative bahan bakar di desa – desa. Dan ternyata, perusahaan kecil seperti ngurusduit.com melalui program literasi keuangan hingga perusahaan ternama seperti Bank Mandiri, Pertamina dan HM Sampoerna telah menggalakan program CSR ini.

Itu adalah trend bisnis digital 2019 yang saat ini sedang marak dan nampaknya akan terus berkembang. Semoga trend bisnis digital ini dapat Anda manfaatkan dengan baik sehingga bisnis Anda semakin berkembang.

Salam sukses.

Write A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pin It