Setiap orang pasti mempunyai imajinasi. Melalui imajinasi tersebut, manusia berhasil menciptakan peralatan dan teknologi canggih yang belum pernah ada sebelumnya. Bahkan terdapat kata kata mutiara kehidupan yang berkata, “Apabila kamu dapat membayangkannya, maka kamu dapat membuatnya. Apabila kamu dapat memimpikannya, maka kamu dapat mewujudkannya”. Coba sekarang kamu bayangkan kalau sekarang kamu dikasih cuti dan disuruh berlibur.
…
Kemana kamu akan pergi?
Apa yang akan kamu lakukan di sana?
Dengan siapa kamu akan pergi?
Apakah cuacanya akan baik?
Pakaian apa yang akan kamu gunakan?
Apakah kamu dapat membayangkan semilir angin yang berhembus di wajahmu, atau mungkin rasa makanan khas yang sedang kamu cicipi. Semakin detail daya imajinasimu, maka semakin besar imajinasi itu akan terjadi di masa depan!
…
Bagaimana jika, kamu dapat melihat Menara Paris ataupun menghadiri konser artis korea favoritmu? Saat ini telah hadir teknologi Virtual Reality yang akan membantu kamu untuk mewujudkannya. Teknologi Virtual Reality ini dapat membuatmu untuk mengunjungi lokasi yang jauh, membuat dunia yang baru, bahkan mengulang favoritmu dalam hidup.
Karenanya Virtual Reality, kerap disebut VR, ini terdengar mustahil dan terasa berupa mimpi saja. Sebenarnya teknologi ini sudah ada sejak awal tahun 2000-an, dan saat ini mulai diimplementasikan secara komersial di rumah. Untuk dapat menggunakannya, kita memerlukan alat bantu berupa kacamata / headset VR. Headset VR yang paling terkenal adalah Google CardBoard dan Oculus Rift.
Headset VR akan membuat pengguna-nya lebih mudah untuk “masuk” ke dalam dunia games ataupun mempelajari kemampuan baru dari dekat. Dengan menggunakan Virtual Reality, pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya secara langsung dalam sebuah kenyataan yang lain.
Walaupun banyak orang yang meng-asosiasikan teknologi Virtual Reality dengan dunia game dan pariwisata, pada kenyataannya teknologi ini mempunyai penerapan yang luas. Kamu juga dapat menggunakan teknologi ini dalam bidang marketing ataupun pengobatan. Jadi tidak ada batasan untuk menggunakan teknologi ini!
Saya juga merasa bahwa teknologi VR seringkali terasa menakutkan. Hal ini terasa seperti kita sedang menonton film science fiction dan bukanlah teknologi yang dapat dibuat. Untuk memperbaiki pandangan kita terhadap teknologi ini, izinkan saya untuk membuat panduan lengkap untuk mengenal teknologi virtual reality. Panduan ini berisi sejarah dari teknologi Virtual Reality, bagaimana cara kerja teknologi VR, cara peng-aplikasiannya, dan apakah teknologi ini dapat membantu perkembangan bisnismu. Yuk kita mulai.
I. Apa itu Virtual Reality (VR)?
OK, mungkin Anda telah melihat headset “aneh” yang menutupi telinga dan mata kita, tetapi apakah itu adalah teknologi Virtual Reality? Teknologi VR didefinisikan sebagai teknologi yang dapat memberikan pengalaman menakjubkan dengan menampilkan pemandangan 3D menggunakan alat bantu berupa headset VR. VR dapat membantu pengguna-nya untuk membuat dunia palsu yang terasa nyata.
II. Contoh Penerapan Virtual Reality
Bukanlah hal yang susah tentunya untuk membayangkan mengenai cara untuk menggunakan teknologi VR secara seru dan menarik. Bagi kalian yang sudah menonton film Ready Player One, tentunya merasa bahwa teknologi ini sangatlah asyik apabila digunakan untuk bermain game. Walaupun begitu, masih banyak perusahaan yang masih berjuang untuk mencari penerapan teknologi ini secara praktis. Coba kita bahas beberapa industry yang telah menemukan cara mengimplementasikan VR.
1. Pendidikan
Walaupun VR telah banyak menolong para pilot untuk belajar cara menerbangkan pesawat dengan menggunakan flight simulators, coba bayangkan apabila VR dapat diimplementasikan dalam bentuk – bentuk lainnya. Baru – baru ini Walmart menggunakan VR untuk membantu pelatihan karyawan mereka yang tersebar di seluruh Amerika. Dengan menggunakan teknologi VR, maka Walmart dapat memastikan bahwa seluruh karyawan mereka akan mendapatkan tingkat pengembangan diri dan pelatihan yang sama.
VR juga telah banyak digunakan oleh dokter dan arsitek, serta professional lainnya untuk mendalami prosedur yang sulit. Dikutip dari businesswire, 93% guru mengatakan bahwa murid mereka sangat antusias untuk menggunakan teknologi VR, bahkan 83% diantaranya menyatakan bahwa VR dapat menolong mereka untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Khususnya bagi mereka yang suka sekali belajar secara visual, hal ini akan menggantikan metode pembelajaran kuno.
2. Pengobatan
Banyak rumah sakit yang mulai mempelajari teknologi VR untuk membantu pasien mereka untuk mengobati berbagai macam penyakit. Praktik VR dikabarkan dapat membantu para calon dokter untuk mempelajari prosedur pengobatan yang akan mereka gunakan di kemudian hari. Dalam implementasi yang lebih advance dikabarkan bahwa VR dapat digunakan untuk mengobati sebagai pengganti obat bius dengan terapi distraksi.
3. Pariwisata
Walaupun tidak dapat hadir secara fisik, teknologi VR memiliki kemampuan untuk mengantarkan users ke tempat yang jauh. Pada akhirnya, ini berhasil memberi dorongan kepada orang – orang untuk dapat hadir secara fisik. Pada tahun 2017, Expedia memperkenalkan VR strategi marketing dengan slogan “try before you buy”… Strategi mereka adalah membuat calon pembeli dapat berjalan secara virtual di dalam kamar sehingga “rasa memiliki” dari calon pembeli akan meningkat. Akhirnya tentu saja terciptanya penjualan. Wow!
4. Pemasaran dan Customer Experience
Saya rasa kamu sama dengan saya, rasa – rasanya kita tidak akan membeli mobil tanpa test drive terlebih dahulu. Tujuan dari test drive ini adalah untuk membantu calon pembelinya merasakan pengalaman memiliki dan mengemudi sebuah mobil. Hal ini telah diimplementasikan oleh Volvo EX90 yang memberikan simulator dengan menggunakan VR. Walaupun simulator tidak dapat menggantikan pengalaman test drive secara penuh, hal ini diharapkan dapat membuat orang – orang tertarik untuk pergi ke dealer penjualan mereka.
Selain berguna untuk mendapatkan customer, teknologi VR juga berfungsi untuk mempertahankan pangsa pasar dengan menjaga para pelanggan kita tetap happy. Kita tentunya ingin berinteraksi dengan customer support secara langsung untuk mengutarakan masalah kita bukan. Hal ini sesuai dengan curhatan dari rekan – rekan saya di teller kantor cabang, seringkali customer yang datang hanya ingin bercerita dan tidak ingin masalahnya terselesaikan. Aneh ya?
III. Kesimpulan
Teknologi VR masih perlu menempuh jalan panjang untuk dapat terintegrasi dengan kehidupan kita secara penuh. Walaupun begitu, implementasi VR yang telah ada sekarang telah membuat saya tercengang dan kagum. Saya sendiri sangat menantikan kehadiran sebuah game yang menggunakan teknologi VR secara penuh. Di dunia tersebut, saya berharap dapat menjadi ninja / assassin yang dapat menghabisi lawan. Mantap!